Memasuki akhir tahun, pada umumnya Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas rendah hingga intensitas tinggi. Hujan tersebut dikarenakan adanya pergantian musim dari musim panas (kemarau) ke musim hujan. Seperti yang diketahui, Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga Indonesia hanya memiliki 2 (dua) musim, yakni musim panas dan musim hujan.
Saat musim hujan, ada satu masalah klasik yang sering terjadi yaitu atap rumah yang bocor. Penyebab dan sumber kebocoran ini juga bisa berasal dari berbagai macam faktor. Salah satunya adalah masalah pada genteng dan lubang di langit-langit rumah Anda. Jika terjadi kebocoran, maka tentu saja Anda harus memperbaiki kebocoran tersebut. Cara paling disarankan untuk dilakukan adalah menggunakan jasa tukang bangunan yang handal dalam membetulkan atap rumah yang mengalami kebocoran. Akan tetapi, seringkali, tukang atap tersebut tidak bisa segera datang kerumah Anda karena sedang mengerjakan proyek konstruksi lainnya. Sambil menunggu tukang atap tiba, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk menghentikan kebocoran agar tidak menyebabkan lebih banyak kerusakan pada rumah Anda. Berikut tips yang harus dilakukan saat genting rumah bocor:
Menampung Air
Tips pertama yang paling direkomendasikan adalah menampung air kebocoran. Pada umumnya, kebocoran rumah bersumber dari langit-langit rumah. Pastikan Anda memeriksa bagian langit-langit rumah Anda. Kebocoran dapat dilihat secara fisik dari warnanya yang berubah jadi menguning, terdapat beberapa bekas bercak air dan ditemukan lubang yang menyebabkan air hujan mengalamu kebocoran ke dalam rumah. Jika terdapat bagian yang basah dan terdapat tetesan air yang turun, disaat hujan yang tak kunjung berhenti, maka sebaiknya Anda menampung tetesan air tersebut. Letakkan ember atau wadah yang bisa menampung air di bawah area kebocoran. Biarkan ember menampung tetesan air hujan. Hal ini untuk menghindari rumah Anda dari genangan air yang akan merusak furnitur dan perabot rumah lainnya. Menampung kebocoran juga menghindari resiko keluarga Anda dari kecelakaan akibat terpeleset oleh licinnya lantai akibat air hujan yang bocor.
Menutupi Furnitur dan Perabotan
Jika tetesan air jatuh di dekat furnitur, Anda harus bergerak cepat dan segera pindahkan furnitur tersebut ke tempat yang lebih aman. Namun kalau ukuran furnitur terlalu besar dan tidak mungkin dipindahkan, tutupi semua bagian dfurnitur tersebut dengan plastik. Jika air dibiarkan menetes di atas furnitur, maka hal ini akan mengakibatkan kerusakan yang tidak diinginkan pada furnitur dan perabot Anda, khususnya yang terbuat dari kayu.
Menandai Bagian yang Bocor
Setelah cuaca kembali cerah, periksa bagian-bagian interior rumah yang mengalami perubahan karena kebocoran dan kelembapan. Apakah terdapat noda atau perubahan warna pada langit-langit rumah? Tandai bagian-bagian yang mengalami kebocoran dan perubahan dengan kapur agar saat tukang atap datang, Anda akan dengan mudah mengidentifikasi bagian mana yang harus diperbaiki.
Mencari Asal Kebocoran
Jika Anda penasaran mengenai asal kebocoran atap, tetapi tukang belum juga tiba, Anda dapat naik ke loteng atau genting hanya untuk mencari tahu dan menandai sumber-sumber kebocoran. Lakukan hal ini jika Anda tidak mengalami fobia ketinggian pada siang hari dan disaat atap sudah tidak basah. Berjalanlah di atap dengan hati-hati dan bawalah senter. Jangan lakukan hal ini saat kondisi atap masih basah, karena akan berpotensi Anda terjatuh karena licinnya atap rumah Anda.
Tidak mencoba memperbaiki sendiri
Bekerja di atas atap cukup sulit dilakukan dan berbahaya. Dibutuhkan kepercayaan diri dan ketelitian karena pekerjaan ini harus dilakukan dengan aman. Jika Anda belum pernah memperbaiki kebocoran atap, hindari mencoba memperbaiki atap sendiri. Metode yang tepat untuk memperbaiki kebocoran akan tergantung pada bahan dan konstruksi atap. Maka dari itu, percayakan perbaikan atap rumah Anda pada tukang atap kepercayaan Anda untuk melakukannya.
Sumber : Liputan 6
Share