logo-raywhite-offcanvas

10 Nov 2021

Sejarah Dibalik Nama Kebon Jeruk

Sejarah Dibalik Nama Kebon Jeruk

Cerita Dibalik Nama Kebon Jeruk di Jakarta Barat

Kebun Jeruk

Seperti daerah pada umumnya, penamaan suatu daerah tidak luput dari sejarah yang menjadi asal usul munculnya nama tersebut. Seperti daerah Kebon Jeruk, yang merupakan salah satu nama wilayah di Jakarta Barat. Kebon Jeruk adalah sebuah kecamatan di Kota Administrasi Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia. Di dalam data Badan Pusat Statistik Indonesia, penduduk di kecamatan Kebon Jeruk berjumlah 383.168 jiwa pada tahun 2020. Ada 7 kelurahan di Kecamatan Kebon Jeruk, yaitu ada kelurahan Duri Kepa, Kedoya Selatan, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Sukabumi Utara, Sukabumi Selatan, dan Kelapa Dua. Sekian penjelasan mengenai Kebon Jeruk.

            Selanjutnya adalah sejarah tentang bagaimana Kebon Jeruk bisa menjadi nama kecamatan di Jakarta Barat. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, darimana nama Kebon Jeruk berasal, apakah karena dulu banyak tanaman jeruk liar yang tumbuh di daerah yang luas ini, dan lain sebagainya. Padahal, dilansir dari buku "212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe", dulu daerah Kebon Jeruk sebelum menjadi kawasan seperti sekarang ini, merupakan kawasan perkebunan yang di dominasi oleh tanaman pohon jeruk. Awalnya, pohon jeruk yang tumbuh di kawasan ini merupakan peninggalan penjajah Belanda yang sudah lama menjajah negeri ini. Mereka berjasa dalam mendatangkan jeruk manis dan jeruk keprok dari luar negeri yaitu Amerika Serikat dan Italia.

            Jeruk yang ditanam memiliki varian dan jenis yang berbeda-beda dari warna, bentuk, dan rasa. Beberapa namanya yaitu Jeruk Sankis (Sunkist), Jeruk Limau, Jeruk Purut, dan bahkan Jeruk Bali yang pernah ditanam di daerah tersebut oleh petani Betawi. Ketika sudah panen, buah jeruk yang siap dimakan ini digunakan untuk banyak tujuan, tergantung dari pemilik pohon jeruk tersebut. Ada yang dikonsumsi sendiri, ada yang dibagikan kepada tetangga-tetangga dekat, dan ada juga yang menjualnya di pasar untuk mencari keuntungan. Jika hanya tumbuh di perkarangan halaman rumah, buah jeruk hanya dikonsumsi pribadi bersama anggota keluarga lainnya yang suka menyantap buah jeruk.

            Pohon buah jeruk yang berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara ini, pertama kali muncul di negeri tirai bambu, lalu seiring berjalannya waktu mulai menyebar ke banyak negara lainnya seperti Indonesia. Selama bertahun-tahun pohon jeruk dibudidayakan oleh manusia, disamping dari tumbuh secara alamiah. Pohon jeruk seringkali dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan pangan untuk konsumsi dan kebutuhan lain, pembuatan wewangian, ataupun kebutuhan kepentingan industri. Vitamin C yang terkandung di dalam buah jeruk, sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Daunnya juga tidak kalah penting, karena berguna untuk dimanfaatkan sebagai rempah-rempah.

            Kini Indonesia sudah merdeka, negara ini mulai berkembang menjadi negara yang maju, sekarang sudah tidak ada lagi penjajah ataupun pohon jeruk yang tumbuh dengan luas di kawasan ini. Wilayah Kebon Jeruk sudah diubah menjadi area kompleks tempat tinggal, pertokoan dan bangunan ruko-ruko, serta tempat perdagangan atau perniagaan. Tempat terkenal yang ada di kawasan ini adalah stasiun televisi swasta RCTI dan Metro TV.

            Ada juga Museum of Modern and Contemporary Art atau yang dikenal dengan nama lokal Museum Macan, merupakan galeri seni estetik yang wajib dikunjungi ketika datang ke Kebon Jeruk. Museum ini memiliki luas kurang lebih 4.000 meter persegi. Berisi penuh dengan koleksi seni kontemporer dan modern yang berjumlah sekitar 800 buah seni. Dikumpulkan secara pribadi selama 25 tahun oleh kolektor bapak Haryanto Adikoesomo.

Sumber: id.wikipedia.org, kabar24.bisnis.com, itrip.id

Share
Search