Seminggu setelah Pemerintah mengumumkan akan memberikan insentif pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk pembelian properti senilai Rp 2M, pemerintah kembali merencanakan untuk melebarkan cakupan pembelian hingga harga Rp 5M. Tujuannya adalah untuk mendorong investasi sebagai salah satu pilar penting dalam mendukung Produk Domestik Bruto (PDB) domestik.
Berita ini disambut baik oleh agen properti terbesar di Indonesia, Ray White. “Tentu saja kami berharap wacana ini menjadi realita. Pasti akan menarik banyak sekali peluang investasi yang ada. Sektor properti memang menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi banyak terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia” ujar Johann Boyke Nurtanio, Country Director of Ray White Indonesia.
“Seperti yang disampaikan menteri keuangan Sri Mulyani, fasilitas PPN DPT akan diberikan untuk pembelian satu rumah per satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) mulai dari bulan November 2023 hingga Desember 2024. Momentum ini yang bisa gunakan untuk menepis isu bahwa sektor properti akan melemah saat adanya Pemilu 2024. Sehingga kita dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan baik” tambah Johann Boyke Nurtanio, Country Director of Ray White Indonesia.
Menurut Susiwijono Moegiarso selaku sekretaris Kemenko Perekonomian, wacana ini masih akan terus didiskusikan bersama kementerian keuangan (Kemenkeu). Menurut Susiwijono, pemberian insentif bebas PPN ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong investasi, terutama di tengah ketidakpastian global. Properti mendapatkan dukungan insentif PPN DTP karena memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB. Di samping properti, pemerintah juga melanjutkan berbagai program bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
Susiwijono juga mengatakan, pemberian insentif ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempertahankan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong konsumsi, terutama di tengah ketidakpastian global. Properti mendapatkan dukungan insentif PPN DTP karena memiliki kontribusi signifikan terhadap PDB. Di samping properti, pemerintah juga melanjutkan berbagai program bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat.
Hal ini disambut gembira oleh Loan Market (Indonesia), sister company Ray White, “Tentu saja dengan adanya dukungan insentif PPN DTP kami di Loan Market optimis masyarakat akan tertarik untuk memanfaatkan momentum ini untuk membeli rumah sehingga permintaannya bisa meningkat dan meski lembaga internasional memproyeksikan ekonomi global melambat pada tahun 2023, dengan modal kondisi ekonomi nasional terkini, kami yakin di akhir tahun ekonomi Indonesia akan tetap berada di kisaran 5,3% sesuai target pemerintah,” ujar CEO Loan Market (Indonesia) Sari Dewi.
Share