Memiliki rumah adalah cita-cita banyak orang, termasuk generasi muda yang lahir pada tahun 1997 ke bawah atau yang dikenal dengan sebutan Generasi Z. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh sebagian besar Gen Z adalah tingginya harga rumah dan rendahnya upah yang mereka peroleh. Walaupun demikian, mereka yang memiliki penghasilan sesuai UMR atau lebih masih memiliki peluang untuk membeli rumah pertama mereka.
Berikut adalah empat langkah yang perlu diperhatikan:
1. Perhatikan Skor Kredit atau BI Score
Sebelum mengajukan KPR, penting untuk memiliki skor kredit yang baik. Bank akan menilai kelayakan kredit berdasarkan riwayat pinjaman dan pembayaran sebelumnya. Jika tidak ada masalah dalam riwayat pembayaran, pengajuan KPR pun akan lebih mudah disetujui.
2. Pilih Rumah Sesuai Kemampuan Keuangan
Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup lain, sebaiknya cicilan KPR tidak melebihi 30% dari gaji bulanan. Dengan cara ini, Gen Z dapat memiliki rumah tanpa mengorbankan pengeluaran lain yang penting.
3. Manfaatkan Program KPR Subsidi
Pemerintah menyediakan berbagai program KPR subsidi dengan bunga tetap yang lebih terjangkau. Bagi Gen Z dengan gaji UMR atau lebih rendah, program ini bisa menjadi pilihan untuk membeli rumah pertama dengan angsuran yang lebih ringan.
4. Siapkan Uang Muka
Meskipun KPR dapat membantu dalam pembiayaan, tetap diperlukan uang muka (DP) yang biasanya berkisar antara 10-30% dari harga rumah. Persiapkan DP sejak dini agar proses pembelian rumah bisa berjalan lancar.
Tips lain bagi Gen Z adalah memilih rumah yang realistis dengan anggaran yang tersedia, bukan sekadar rumah impian. Sebelum membeli, lakukan simulasi pembayaran KPR untuk mengetahui besaran cicilan dan DP yang dibutuhkan.
Terakhir, fokuskan sebagian pendapatan untuk menabung guna menyiapkan DP rumah. Idealnya, tabungan DP dapat mencapai 10-20% dari harga rumah, dan bila mendapatkan bonus, simpan sebagian besar untuk mempercepat pencapaian tujuan membeli rumah.
