logo-raywhite-offcanvas

22 Jun 2022

Kunci Sukses : Bagaimana  Keluarga Ray White membangun Grup Real Estate Terbesar di Australasia.

Kunci Sukses : Bagaimana  Keluarga Ray White membangun Grup Real Estate Terbesar di Australasia.

Grup Ray White telah berkembang dimulai dari satu orang beserta dengan lumbungnya di wilayah pedesaan Australia, sekarang telah menjadi power house property internasional.

Jantung dari agen real estate terbesar di Australasia tidak terletak[LS1]  di antara hamparan bangunan baja dan gemerlapnya pencakar langit Brisbane, Sydney, atau Melbourne, melainkan di sebuah lumbung sederhana  yang terletak di Crows Nest, wilayah kecil kota Queensland, 150 km barat laut Brisbane.

“Saya selalu merinding setiap kali berkunjung ke tempat ini” ujar Brian White, generasi ketiga ketua bersama dari Grup Ray White. “The Shed” (lumbung) yang memiliki hubungan erat dengan keluarganya. “Dapatkah ini menjadi properti yang sangat berharga bagi seluruh keluarga White?” tanya Brian White.

Kakek dari Brian White, yaitu Ray White pada masa mudanya di usia 20 tahun memulai bisnis trading di Crows Nest tahun 1902. Pada awalnya dia mulai menyewa lumbung yang tidak digunakan di dekat rel kereta api. Kemudian dari tempat ini dia mulai menjual apa saja, dimulai dari mesin pertanian, mengadakan pelelangan untuk ternak babi, hingga menjual asuransi.

20 tahun kemudian Ray memindahkan keluarganya menuju Brisbane, ibukota Queensland. Dari sana dia memulai lagi pada usia 46 tahun dan membangun dinasti real estate yang telah bertumbuh hingga 46 miliar dolar Australia (35,4 Miliar dolar Amerika) pada pendapatan hingga hari ini. Meskipun demikian keterkaitan[LS6] -nya dengan Crows Nest adalah hal yang vital sampai sekarang, ujar cucunya. 

“Ketika perayaan ulang tahun (bisnis) yang ke-100 mendekat, kami harus menemukan lumbung itu. Tetapi tentu saja semua rel kereta api di sekitarnya sudah dibongkar. Kami membuat iklan di koran lokal dan akhirnya menemukan orang yang memiliki bangunan itu. Tulisannya masih ada namun sudah memudar, lalu kami mulai merenovasi lumbung tersebut.”

Grup Ray White sekarang berada di lokasi yang jauh dari kota Queensland. Ketika kami bertemu dengan Brian White, dia berada di ruangan modern di kantor pusat Sydney, di sebelah ruangannya ada Loan Market, broker hipotek ritel yang dibangun oleh Sam, anak dari Brian White. Bisnis]  real estate nya Ray White dan Loan Market merupakan perusahaan keluarga White yang melingkupi penasihat keuangan Wealth Market, Home Now, property manager Living Here, investasi real estate, firma penasihat White & Partners dan Concierge. Anak kedua dari Brian yang bernama Dan menjalankan Grup Ray White dan memimpin White & Partners sejak 2001. Anak ketiganya, Ben mengawasi property technology dari Ailo dan Leading Property Managers Association (LPMA).

Saudara Brian yang bernama Paul bergabung dalam jajaran pimpinan Ray White dan Ray White rural, sementara anak dari Paul, Matthew memiliki franchise Ray White di St.Kilda, sebuah wilayah penting bagi perusahaan, di Melbourne.

 

Menaiki Tangga Properti

chairman-brian-white

Alan White, anak dari Ray White telah melanjutkan bisnis ayahnya dan mengembangkan Ray White real estate termasuk 15 perusahaannya di Queensland pasca perang.

Brian White pada usia pertengahan 70an pada saat ini menceritakan bagaimana ia mengingat ketika ia berusia 13 tahun saat Alan White berdiri pada saat makan malam dan mengumumkan sesuatu kepada keluarga kecilnya. Salah satu rival besar firma real estate dari New South Wales mendekati Alan dengan penawaran menarik.

“Saya mengingat momen itu dengan baik, ayah saya berkata “saya akan mengumumkan sesuatu, saya telah memutuskan untuk tidak menjual bisnis ini, kita akan bertahan selama kita bisa” saya mengingat kata-kata itu”. Ungkap Brian.

Alan mundur dari bisnis dan mempercayakannya kepada Brian pada usia 30 tahun. Ia mengambil tanggung jawab menghadapi peningkatan kompetensi yang menjadi visi pengembangan bisnis di luar Queensland. Mereka memilih untuk menjadi bisnis yang berkembang secara nasional pada pertengahan 1980 menggunakan model franchise.

“Alan menciptakan batu loncatan.Tugas dari generasi ketiga adalah untuk melompatinya dan membawa perusahaan pada operasi internasional”. Brian menyampaikan hal ini saat menceritakan latar belakang sejarah Ray White.

“Saat itu pertanyaan besarnya adalah, apakah kita akan mengembangkannya antar negara bagian?”. Dan keputusan yang saya ambil adalah ‘baiklah, kita akan melakukannya’. Hal ini memiliki resiko besar, dan bisnis adalah tentang mengambil resiko, tetapi resiko ini akan menjadi berarti bagi kita. Kami bisa mencoba go nasional dan kemungkinan akan kehilangan segalanya jika gagal. Kami mencobanya dan ternyata hal baik terjadi”.

Namun pengembangan ini bukan tanpa tekanan, Brian memberi hipotek propertinya sendiri untuk membiayai inisiasi ini, dan membuat dia mengalami susah tidur selama setahun.

 

Rumah yang dibangun oleh Ray

brian-white-key-of-success

Keluarga telah melakukan banyak hal untuk mempertahankan etos kerendahan hati dan ambisi dari Ray White kepada generasi keempat.

Brian sangat senang ketika anak-anaknya memulai bisnis keluarga. “Tidak pernah menduga jika mereka akan bergabung dengan bisnis”.

Pandangan Brian White terbentuk dari pengalaman pribadi dan menyatakan pandangan yang tajam mengenai kesuksesan.

Untuk menjaga ambisi itu tetap hidup, Brian White ingin sekali memberikan anak-anak dan keponakannya pelajaran tentang memberikan yang terbaik dari diri sendiri. 

“Sangatlah penting bahwa sebagai orang tua, anda harus membiarkan anak anda mencoba apa saja, dan mereka akan memiliki semangat dan usaha pada area yang berbeda-beda” ujar Brian White.

Ray White berada pada jajaran perusahaan langka karena kemampuan Ray White untuk menjadi perusahaan yang murni 100% dimiliki dan dipimpin oleh keluarga hingga generasi keempat.

“Teorinya adalah, generasi pertama memulai bisnis, generasi kedua menciptakan hal baik, generasi ketiga mengisinya. Bisakah itu pada kenyataanya generasi pertama memulai, generasi kedua membuatnya dan mengacaukan suksesinya? Apakah itu kesalahan generasi kedua, bukan kesalahan generasi ketiga?”

“Orang tua cenderung ingin bersikap adil terhadap anak-anaknya, mereka memberikan kepada anaknya sepertiga atau seperempat atau berapa banyak saham yang mereka miliki di dalam perusahaan. Mereka meletakkan tangan di atas meja dan berkata, ‘saya telah melakukan hal yang benar’. Tapi sebenarnya anda telah memberikan kepada generasi selanjutnya piala (gelas) beracun,” dia mengingatkan.

Brian White menceritakan kisah teman dekatnya yang memberikan pembagian saham yang sama di dalam bisnis keluarga kepada tiga anaknya, meskipun pada kenyataannya hanya satu orang yang mengerjakannya, sedangkan dua saudara lainnya tinggal di seberang lautan, namun menuntut terlibat di dalam bisnis juga.

“Tidak, anda jangan melakukan itu. Anda jangan memberikan anak anda situasi dimana kedua saudaranya yang tidak tahu apa-apa tentang bisnis keluarga namun ingin memiliki kuasa penuh,” dia menyampaikannya dengan sangat berapi-api, ketika sesaat sebelumnya ia berubah dari sikap biasanya yang tenang.

Pandangan Brian White ini terbentuk dari pengalamannya langsung. Pada suatu titik ayahnya ingin memberikan bagian dari pertanian dan peternakan keluarga yang dibeli keluarganya untuk saudaranya Paul, dan membagi kepemilikan dalam bisnis real estate. Brian menolak itu dan tidak menginginkan bagian dari peternakan dan akan melihat kesulitan di masa depan ketika  bisnis ini menghadapi masalah keuangan.

“Jika saya bilang ya, saya mungkin tidak berada di sini hari ini” kenangnya.

Suksesi adalah topik yang sudah tertanam di hati Brian White sejak banyaknya pemilik franchise dari bisnis Ray White menjadikan hal ini sebagai bisnis keluarga mereka juga.

“Pada perusahaan ini, kami memiliki banyak pemegang waralaba dan pemilik bisnis keluarga. Saya terlibat pada banyak diskusi. Sangat penting bagi kita untuk mendapatkan penerus yang tepat. Hal terpenting dalam bisnis keluarga adalah bagaimana anda mengerjakan suksesi itu”. Imbuhnya.

Jadi apa nasehat kepada para pemegang waralaba ini?

“Saya bertanya, ‘siapa yang akan menjalankan operasi bisnis ini?’ jika ada, dia harus memiliki kendali dan bertanggung jawab penuh. Selama masih ada aset yang bisa dijalankan, dan anda bisa berkata. ‘Baiklah, kamu mendapatkan bisnisnya dan kamu akan memiliki rumah yang lebih dari saudaramu’. Tapi jangan berikan mereka gelas beracun dengan membaginya setengah setengah.” ujarnya.

Jadi bagaimana suksesi dari Ray White berjalan di masa kini, jika Brian White tidak ingin membagi kepemilikan?

“Ini adalah sebuah proses berjalan. Semuanya mengerti apa yang sedang terjadi dan mereka semua memberikan usaha terbaik mereka pada bisnis masing-masing,”katanya.

Komunikasi di Dalam Keluarga

 

“Saya mendorong setiap dari anak saya untuk memperlakukan bisnis ini seperti milik mereka, jadi mereka cenderung berkata (kepada saya), ‘kami telah memutuskan untuk melakukan ini’, daripada ‘saya ingin berargumen tentang ini’.

Ketiganya memiliki saham di perusahaan utama Ray White selain area yang menjadi tanggung jawab mereka. Mereka berkomunikasi dengan Andrew Jamson, pimpinan dari White Family Office dan anggota kehormatan dari White Family (referensi dari website), tentang keputusan dari usaha masing-masing.

Jamson adalah satu-satunya anggota bukan keluarga White pada dewan direksi Ray White.

“Andrew tau segala sesuatu yang terjadi di perusahaan. Dia tahu apa yang terjadi lebih banyak daripada saya.” Ujar Brian White.

“Setiap dari anak saya akan berargumen dengan Andrew tentang apa yang hendak mereka lakukan. Mereka (anak-anak saya) akan membuat keputusan dan selalu memberitahu saya apa yang terjadi. Bagaimanapun, saya tidak mau bertanya kepada Andrew pembahasan apa yang mereka lakukan bersama anak-anak saya.”

“Andrew tidak pernah mengatakan ini: ‘Oh, saya ada diskusi ini, Anda harus tahu hal ini’, karena itu akan merusak semua struktur kepercayaan.”

“Oleh sebab itu, pekerjaan di kantor keluarga bekerja dengan baik karena adanya tukar pikiran pandangan dan ide yang nyata.” tambahnya.

David Harland selaku managing director of Brisbane-based FINH selaku adviser bisnis keluarga di Australia, New Zealand, dan Asia Tenggara menyatakan “Pekerjaan bisnis keluarga berjalan dengan baik karena kepemilikan diatur oleh keluarga yang memiliki level tinggi akan pemahaman fungsi masing-masing di dalam hubungan mereka.”

Brian White mengakui bahwa melepaskan kepemimpinan dalam perusahaan keluarga adalah hal yang sangat berat untuk dilakukan.

“Perusahaan berjalan dengan sangat baik dan ini adalah sensasi yang sangat bagus. Sangat mudah untuk mengatakan. ‘ oh saya penasaran apa yang sedang terjadi sekarang’. Dan saya tidak melakukan itu. Saya akhirnya teringat bahwa,’ups. Saya dulu juga tidak memberitahu ayah saya!”

“Siapa yang tahu hal apa yang dikerjakan anak-anak saya dan cocok bagi mereka? Semua terserah mereka. Mereka akan menemukan jawabannya seiring berjalannya waktu, karena disana akan ada perubahan lingkungan, kondisi, dan perubahan risiko.”

Mundur dari kegiatan rutinitas perusahaan (memberikan waktu luang untuk mengisi kegiatan seperti tenis dan surfing) Brian White sekarang menghabiskan banyak waktu sebagai ambassador  walaupun dia sendiri masih bertekun mempelajari aspek dari bisnis. Dia adalah pembaca setia dari buku-buku manajemen. 

“Saya tidak pernah berkata, ‘saya mau diam di rumah saja hari ini’,” kemudian juga menambahkan: “tidak ada kata libur dalam kepemimpinan”.

“Ada peran besar yang saya inginkan agar perusahaan terus hidup. Kami memiliki ribuan orang menjalani bisnis ini. Berkomunikasi dengan mereka sangatlah positif dan saya menikmati hal itu sepenuhnya.” tambah Brian.

“Semuanya mencintai Brian’” ujar Alex Tilbury, manajer media dari Ray White.

“Dia selayaknya seperti bintang yang datang ke sebuah event,, dan semua orang ingin berfoto bersamanya, dan mereka menyukai berbincang-bincang dengan Brian.”

“Hal ini adalah keuntungan besar bagi kami,” ujar Brian

“Jika Anda berbicara kepada salah seorang pemegang waralaba kami dan dimiliki secara independen-dan anda bertanya: Mengapa Anda di Ray White? Mengapa anda bertahan di Ray White? Kata ‘keluarga’ akan muncul pertama kali sebagai sebuah jawaban. Hal ini telah terpatri di struktur keluarga kami dan brand . Stabilitas kami bukan hanya mengenai keluarga, tetapi juga dilihat dari standar kepemimpinan kami yang membuat banyak orang terpukau.”Tutup Brian.

 

Disadur dari artikel Nicholas Moody 

Source : CampdenFB 2018

Share